Ketika Bicara Juga Sesulit Diam

To me, it is not about getting over things and moving forward, it is about going through the sadness, taking some of it with you and being made whole because of it. — Justin Vernon’s Mom when asked how she feels everytime she listens to Re:Stacks - Bon Iver.

haha akhirnya ada tempat buat ngeluarin uneg-uneg. tengah malam gini aku nangis. iya, nangis. aku juga gatau kenapa aku nangis. tiba-tiba aja airmata nya keluar sendiri. kalian pernah ga kayak gini?  perasaan yang aku rasain sekarang tuh nyampur aduk kek es campur. yang buahnya, kolang kalingnya, caonya di jadiin satu. tapi bedanya es campur seger plus enak. nah kalau yang aku rasain tuh kebalikan dari es campur. huhu.  duh mau ngeluarin uneg2 aja belibet kek gini sampe bahas es campur segala.  yaudah gini, aku tuh akhir-akhir ini sering banget mikir.  *ceileh gaya ya*. iya mikirin aku seonggok aku. sering kali juga keinget kematian. karena aku tau, kematian itu dekat banget dengan kita. ya, kan? seolah-olah hari ini tuh hari terakhir aku hidup, jadi aku harus menuntaskan apa2 yang harus dituntaskan hari ini. tapi terkadang, aku masih suka leyeh-leyeh. menyepelehkan waktu yang ada. yaAllah..........:( huhu. aku takut masih banyak hutang-hutang yang belum terbayar. ta

terkadang, memandang hidup itu kita harus benar-benar keluar dari batas tembok yang kita bangun. supaya apa? supaya kita belajar dan banyak belajar dari orang-baru diluaran sana. supaya kita akhirnya paham bahwa hidup terkadang tentang melayani. banyak sekali orang datang dan pergi dikehidupan kita. kita memberi dan menerima. kita menangis dan tertawa. banyak sekali cinta, dan pelajaran yang kita dapat dan kita sebar. semata-mata kita ingin tau apa esensi hidup yang kita jalani dan tinggali saat ini. toh hakikat dari ada adalah tiada, kan? kita akan kembali pulang. ke tempat abadi. selamat malam, sambil menyeduh green tea hangat